Sinopsis Tekken: Bloodline, Serial Animasi dari Video Games

Tekken: Bloodline merupakan sebuah miniseri televisi anime yang diadaptasi dari seri video games terkenal berjudul Tekken besutan Bandai Namco Entertainment.

Dengan kombinasi animasi yang memukau dan narasi yang menarik, serial ini menjanjikan hiburan yang tak terlupakan bagi para penggemar anime dan pecinta video games Tekken di seluruh dunia.

Di balik aksi dan pertarungan yang spektakuler, Tekken: Bloodline juga menghadirkan pesan moral yang inspiratif tentang keberanian, keadilan, dan kekuatan persahabatan.

Yuk, simak sinopsis Tekken: Bloodline selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 17+ Serial dan Film Kartun Anak, Kaya Pesan Moral!

Sinopsis Tekken: Bloodline

Tekken: Bloodline mengisahkan tentang perjalanan Jin Kazama, seorang pemuda yang mempelajari seni bela diri dari ibunya, Jun Kazama, di Pulau Yakushima.

Hidup Jin berubah drastis ketika kejahatan yang mengerikan menyerang rumahnya, merenggut segalanya yang ia cintai dan mengubahnya selamanya.

Dipenuhi kemarahan dan tekad untuk membalas dendam, Jin memulai perjalanan untuk mencari kekuatan mutlak agar dapat mengalahkan musuhnya.

Jin yang merasa terpukul memutuskan untuk mencari bantuan dari kakeknya, Heihachi Mishima.

Dengan bimbingan Heihachi, Jin menjalani pelatihan yang keras untuk menjadi lebih kuat.

Dia juga bertemu dengan berbagai orang baru dan musuh lama dalam perjalanannya.

Pada akhirnya, petualangan epiknya mengantar Jin ke pertarungan terakhir di panggung global, yakni Turnamen King of Iron Fist.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Anime Romance Rating Terbaik, Sudah Nonton?

Daftar Karakter Serial Animasi Tekken: Bloodline

Berikut ini beberapa karakter di serial animasi Tekken: Bloodline beserta peran dan pengisi suaranya.

1. Jin Kazama

Dalam serial animasi Tekken: Bloodline, karakter Jin Kazama adalah tokoh utama yang bertekad untuk membalas dendam atas kematian ibunya, Jun Kazama.

Ia harus berjuang untuk menemukan kekuatan dalam dirinya demi menghadapi musuh-musuhnya, termasuk Ogre dan ayahnya sendiri, Kazuya Mishima.

Pengisi suara karakter Jin Kazama dalam Tekken: Bloodline versi bahasa Jepang adalah Isshin Chiba, sedangkan dalam versi bahasa Inggris diisi oleh Kaiji Tang.

2. Jun Kazama

Jun Kazama adalah ibu dari Jin Kazama dalam Tekken: Bloodline.

Ia merupakan sosok yang penuh kasih sayang dan bijaksana, yang mengajarkan Jin nilai-nilai penting seperti kekuatan, pengendalian diri, dan tekad untuk memperjuangkan keadilan.

Meskipun perannya mungkin tidak sebesar Jin dalam serial ini, keberadaannya memberikan fondasi emosional yang kuat bagi karakter Jin dan mempengaruhi perjalanan dan motivasi Jin dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Pengisi suara karakter Jun Kazama dalam serial Tekken: Bloodline versi bahasa Jepang adalah Mamiko Noto.

Sementara dalam versi bahasa Inggris, suara karater Jun diisi oleh Vivian Lu.

3. Heihachi Mishima

Dalam Tekken: Bloodline, karakter Heihachi Mishima adalah kakek dari Jin Kazama.

Peran Heihachi dalam serial ini adalah sebagai tokoh yang menciptakan konflik dan hambatan bagi Jin dalam perjalanannya.

Dia berusaha memanfaatkan Jin untuk mencapai tujuannya sendiri, terutama dalam menghadapi musuh-musuh seperti Ogre.

Suara karakter Heihachi Mishima dalam Tekken: Bloodline dalam versi bahasa Jepang diisi oleh Taiten Kusunoki.

Sedangkan dalam versi bahasa Inggrisnya, suara karakter Heihachi Mishima diisi oleh S. Hiroshi Watanabe.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Board Game Seru, Cocok untuk Multiplayer!

4. Kazuya Mishima

Karakter Kazuya Mishima adalah ayah dari Jin Kazama dalam Tekken: Bloodline.

Peran Kazuya dalam serial ini adalah sebagai musuh utama yang harus dihadapi oleh Jin dalam perjalanannya.

Dia memiliki motif tersendiri dalam mencari kekuatan dan memperjuangkan agenda pribadinya, bahkan jika itu berarti mengorbankan orang-orang terdekatnya.

Pengisi suara karakter Kazuya Mishima dalam Tekken: Bloodline dalam versi bahasa Jepang adalah Masanori Shinohara

Sedangkan dalam versi bahasa Inggris, suara karakter Kazuya Mishima diisi oleh Eliot.